Rabu, 23 Mei 2012

Kaca Spion dan Etika Mengendarai Motor dan Hubungannya dengan Kehidupan

Kaca Spion

Dengan kaca spion, kita bisa melihat kebelakang, apa yang sudah kita lewati. Hasil dari yang telah kita lewati ya bermacam – macam. Bisa saja kita baru saja membuat nenek-nenek berteriak ” woyyy naek motor yang bener donk ! ” atau bisa saja membuat pengendara sebuah mobil sedan bersumpah serapah ” woy body mobil gw kegores nih ma lu ! biar nyusruk tau rasa lu! “.
Atau bisa juga yang bagusnya seperti, seseorang ibu-ibu yang tersenyum, setelah 5 detik yang lalu kita telah mengalah dan memberinya jalan untuk menyebrang jalan duluan. atau mungkin membuat mas-mas terpesona dengan tampang iri-iri pengen-pengen gitu, karena melihat motor kita bagus kayak motornya Valentino Rossi.
Ya, kita harus memasang kaca spion pada alam bawah sadar dan alam penerimaan koreksi diri kita. Jelas kegunaannya untuk memonitor langkah-langkah hidup kita selama ini. Entah yang ingin kita koreksi adalah dalam hal bisnis kita. Sudah berperilaku seperti pebisnis yang sholeh dan halal belom ? atau terkadang menghalalkan segala cara. Untuk koreksi sosial dan pertemanan kita, sudah berteman dengan baik atau belom. Jangan-jangan kita sebenernya sering menyakiti teman kita, hanya saja kita belom menyadarinya.

Terserahlah mau pasang kaca spion untuk apa, yang penting saat kita memang sudah niat memasangnya, kita memang sudah bersedia untuk merubahnya. Bisa dengan merenung untuk merenungi kesalahan, bisa juga meminta orang lain untuk menjadi kaca spion yang berbicara kepada kita ( minta saran dan kritik )
Yang sudah berlalu ya sudah berlalu…, kalau buruk ya, jangan terlalu merasa nyeselll. Segera berubah. Kalau dahulunya bagus, ya juga jangan terlalu belagu. Ingat prestasi kita yang dahulu ya sudah berlalu…, jangan terlalu mengungkit-ungkit supaya kita tidak mau menerima kritikan buat diri kita sendiri. Yang berlalu biarlah biarlah berlalu, kalau dulu sering nabokin orang begitu diejek, ya bisa dikurangi dulu jadi hanya menyentil mungkin. Sampai akhirnya mungkin tidak bertindak kasar sama sekali.
Kalau dahulu pernah mempunyai badan atletis, ya sudah saat dikoreksi orang kalau perut anda sudah jadi agak gemukan, ya terima saja… memang anda mungkin yang sekarang sudah tidak pernah fitness lagi ke gym. Jangan karena anda pernah atletis, terus jadi membangga-banggakan pretasi badan anda yang atletis. dahulu kala.

Pandang ke Depan

Setelah melihat spion, jangan lupa untuk menatap ke depan kembali. Nanti bisa nabrak truk yang di depan. Pikirkan mau lewat fly over atau jalan biasa yang lewat kiri. Jangan meleng, nanti malah nabrak tiang lampu penerang jalan lagi !
Okey, bagus sudah mengoreksi perjalanan hidup anda. Buat juga rencana kedepannya. Sadar dengan ketidakfokusan anda berbisnis internet tidak menjadikan anda akan mendapatkan ribuan dollar lewat internet. Buat rencana kedepannya, mau fokus di bisnis apa. Jangan pindah-pindah lagi. Sudah sadar bahwa selama ini anda tidak pernah bisa membuat lelucon yang membuat teman anda ketawa, ya mulai untuk merencanakan mengganti bahwan candaan anda. Sadar perlu. Tapi membuat rencana juga sangat perlu untuk membuat perubahan yang terarah.

Cherish Every Moment

Yang lalu sudah berlalu, tidak akan bisa dirubah lagi. Yang di depan, bagus kalau sudah direncanakan. Sehabis direncanakan ya dijalani. Jangan hanya jago membuat rencana saja ! Itu sama saja bermimpi tapi tidak bertindak.
Butttttt nikmati prosesnya…, jangan tergesa-gesa. Nikmati aja proses menjadi lebih baiknya.
Mau jadi ahli design, ya nikmati saja proses puyengnya berkutat dengan Adobe Photoshop atau Corel Draw. Kalau kita bertahan, nanti juga sampai kok ketujuan kita. asal kita sabar dan tetap pada satu tujuan.
Kaca spion, membuat kita bisa melihat kebelakang, apa kita baru saja melewati lobang besar sehingga kita tadi hampir saja mau jatoh dari motor tercinta kita. Berencana untuk tancap gas melewati fly over, itu bagus. Tapi kalau ternyata harus terjebak macet dulu… yo jangan ngegerutu. nikmati saja proses harus melalui kemacetan ini. Nikmati setiap detik hidup kita. Cherish evey moment.
Jangan menyesali apa yang telah terjadi. Jangan pula terlalu berharap muluk dengan rencana ke depan kita yang masih menjadi misteri Ilahi. Nikmati yang sekarang, Karena kita hidup untuk saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar